a

Menjelajahi Pesona Kota Sumedang

 


Dari Sejarah, Alam, hingga Religi di Tanah Tahu

Kota Sumedang, yang dikenal sebagai Kota Tahu, bukan hanya terkenal karena kuliner khasnya, tetapi juga kaya akan sejarah, budaya, dan panorama alam yang memukau. Terletak di Jawa Barat, sekitar dua jam dari Bandung, Sumedang menyimpan banyak destinasi menarik yang bisa dinikmati dalam satu perjalanan—mulai dari situs sejarah, wisata alam, hingga tempat religi yang menenangkan jiwa.

1. Museum Geusan Ulun: Menyelami Sejarah Sumedang Larang

Perjalanan bisa dimulai dari Museum Geusan Ulun, yang berada di jantung kota Sumedang. Museum ini menyimpan berbagai peninggalan Kerajaan Sumedang Larang, seperti pusaka, senjata, pakaian adat, hingga artefak kerajaan. Arsitekturnya bergaya tradisional Sunda dengan nuansa klasik, menghadirkan pengalaman belajar sejarah yang menyenangkan dan penuh makna.

Museu Geusan Ulun

Sejarah Prabu Geusan Ulun

Pewaris Kejayaan Sunda di Tanah Sumedang

Prabu Geusan Ulun adalah raja besar Kerajaan Sumedang Larang yang memerintah pada akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17. Beliau lahir dengan nama Raden Angkawijaya, putra dari Prabu Pucuk Umun, dan merupakan keturunan langsung Prabu Siliwangi, raja agung Kerajaan Pajajaran. Karena garis keturunannya itu, Prabu Geusan Ulun dianggap sebagai pewaris sah Kerajaan Pajajaran setelah kerajaan Sunda tersebut runtuh akibat serangan Kesultanan Banten pada tahun 1579.

Setelah Pajajaran jatuh, mahkota dan pusaka kerajaan diserahkan kepada Sumedang Larang. Raden Angkawijaya kemudian naik takhta dengan gelar Prabu Geusan Ulun, dan menjadikan Sumedang Larang sebagai penerus kejayaan Sunda. Di bawah kepemimpinannya, Sumedang Larang tumbuh menjadi kerajaan kuat yang disegani oleh kerajaan-kerajaan lain seperti Banten, Cirebon, dan Mataram.

Prabu Geusan Ulun dikenal sebagai raja yang bijaksana, tegas, dan berwawasan luas. Ia menjaga keseimbangan antara diplomasi dan pertahanan wilayah, sekaligus memperkuat budaya serta tata pemerintahan lokal Sunda. Di masa pemerintahannya, nilai-nilai kearifan Sunda seperti silih asih, silih asah, silih asuh menjadi pedoman hidup masyarakat Sumedang.

Prabu Geusan Ulun wafat dan dimakamkan di Gunung Lingga, Sumedang. Namanya kini diabadikan dalam Museum Prabu Geusan Ulun, yang menyimpan berbagai peninggalan kerajaan seperti mahkota emas, pusaka, dan benda-benda bersejarah lainnya. Melalui warisan beliau, semangat dan kejayaan Sunda tetap hidup dan menjadi kebanggaan masyarakat Sumedang hingga kini.

“Prabu Geusan Ulun, lambang kejayaan Sunda yang tak pernah padam di Tanah Sumedang.”


2. Alun-Alun dan Masjid Agung Sumedang: Ikon Kota yang Ramai dan Indah

Tak jauh dari museum, berdiri megah Masjid Agung Sumedang yang menghadap langsung ke Alun-Alun Sumedang. Kawasan ini menjadi pusat aktivitas masyarakat, terutama di sore hari. Taman yang tertata rapi, area bermain anak, serta kuliner khas yang berjejer di sekitarnya membuat tempat ini cocok untuk bersantai bersama keluarga. Saat malam tiba, gemerlap lampu masjid menambah keindahan suasana kota kecil yang hangat ini.

Masjid agung dan Alun-alun
 

3. Curug Gorobog: Menyegarkan Diri di Tengah Alam

Beralih ke sisi alam, Curug Gorobog di Kecamatan Cimalaka menjadi destinasi favorit pencinta wisata alam. Air terjun bertingkat dengan aliran jernih ini menawarkan ketenangan dan kesejukan khas pegunungan. Suara gemericik air berpadu dengan udara segar, menjadikannya tempat ideal untuk melepas penat dari rutinitas harian.

Curug Gorobog

4. Tanjung Duriat: Panorama Waduk Jatigede yang Menawan

Dari Curug Gorobog, perjalanan bisa dilanjutkan ke Tanjung Duriat, sebuah spot wisata yang menyuguhkan pemandangan menakjubkan Waduk Jatigede. Dari atas bukit, pengunjung dapat melihat hamparan air yang luas dengan latar pegunungan yang megah. Tempat ini sering dijuluki “Raja Ampat-nya Sumedang” karena keindahan panorama perairannya yang eksotis.

Tanjung Duriat

5. Masjid Jatigede: Keindahan Religi di Tepi Waduk.

Masih di kawasan Jatigede, terdapat Masjid Jatigede yang berdiri anggun di tepi waduk. Masjid ini menjadi salah satu ikon wisata religi terbaru di Sumedang, dengan arsitektur modern yang berpadu harmonis dengan panorama alam sekitarnya. Dari halaman masjid, pengunjung bisa menikmati pemandangan matahari terbenam yang memantul di permukaan waduk—pemandangan yang menenangkan hati dan jiwa.


Waduh Jati Gede


6. Makam Cut Nyak Dien: Jejak Pahlawan di Tanah Sunda

Tak lengkap rasanya menjelajah Sumedang tanpa berziarah ke Makam Cut Nyak Dien, pahlawan perempuan dari Aceh yang diasingkan dan wafat di Sumedang. Terletak di Gunung Puyuh, makam ini menjadi tempat bersejarah yang penuh nilai perjuangan. Selain berziarah, pengunjung juga dapat belajar tentang kisah heroik beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Makam Pahlawan Cut Nyak Dien

Menutup Perjalanan: Harmoni Sejarah, Alam, dan Religi

Kota Sumedang menyajikan harmoni sempurna antara warisan budaya, keindahan alam, dan wisata religi. Dari jejak kerajaan di Museum Geusan Ulun hingga kedamaian di tepi Waduk Jatigede, setiap sudut Sumedang memiliki cerita dan pesona tersendiri. Inilah kota kecil dengan sejuta keindahan—tempat di mana sejarah hidup berdampingan dengan keindahan alam dan ketenangan jiwa. 

Sumedang, bukan sekadar tahu, tapi juga tempat di mana hati dan sejarah bertemu.




thanks for your comments

Lebih baru Lebih lama

ads

Magspot Blogger Template

ads

Magspot Blogger Template
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال