728x90 AdSpace

Latest

Selasa, 13 April 2021

Sejarah Mercusuar Cikoneng, 0 KM Anyer - Panarukan



Mercusuar Cikoneng terletak di Kampung Bojong, Desa Cikoneng, Anyer, Banten. Dibalik tingginya yang menjulang, Mercusuar Anyer atau yang biasa disebut juga Mercusuar Cikoneng ternyata memiliki sejarah panjang dibalik pembangunannya.

Dibangun pada tahun 1885 oleh Belanda, konon dari sinilah titik nol yang menjadi awal pembangunan jalan dari Anyer (Banten)-hingga Panarukan, Jawa Timur.

Berkunjung ke kawasan Anyer, kita akan disajikan sebuah pemandangan unik tepi pantai dengan sebuah mercusuar yang berdiri kokoh mempercantik suasana. Berlokasi di Jl.Raya Anyer KM.131, tepatnya sebelum hotel Mambruk Anyer, mercusuar ini menjadi saksi sejarah baik ketika masa penjajahan Belanda maupun Jepang. Awalnya Mercusuar ini dibangun oleh Herman Williem Daendels pada tahun 1808 dari belanda yang pertama kali menginjakan kakinya ke Banten-Indonesia. Mecusuar Anyer ini berperan penting untuk membantu memandu kapal-kapal yang lewat di perairan Selat Sunda.

Pada tahun 1808-1809 Deandels membangun jalan dengan rute Batavia-Banten untuk tahap pertama. Selanjutnya pembangunan jalan Deandels dari Anyer (Banten-Jawa Barat) sampai Panarukan (Jawa Timur) sejauh 1000 Km yang bertujuan untuk mempercepat tibanya surat-surat yang dikirim antar Anyer hingga Panarukan sebagai jalur pos atau jalan pos raya (Grote Postweg). Lokasi Mercusuar yang berjarak kurang lebih 30m ke laut itu menjadi titik nol jalan Anyer-Panarukan.


Setelah rusak karena letusan Gunung Krakatau (1883), Mercusuar dibangun kembali pada 1885 oleh Z.M. Willem III

Sejarah Mercusuar Cikoneng - Anyer Banten

Sebenarnya Mercusuar yang berdiri saat ini adalah menara suar baru yang dibangun oleh Z.M. Williem III pada tahun 1885. Mercusuar lama hancur akibat letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, hingga hanya menyisakan pondasinya saja. Tinggi Mercusuar ini sekitar 75,5 meter. Dinding bangunan terbuat dari baja setebal 2,5-3cm yang masih sangat bagus. Memiliki 18 tangga dan 286 anak tangga. Dari puncak mercusuar inilah bisa terlihat pemandangan yang sangat indah.

Pada jarak 500m ke bagian depan dari mercusuar terdapat sebuah tugu kecil yang belum lama ini dibangun. Di tugu ini berada tepat dimana pondasi bangunan mercusuar lama berada, penjaga mengungkapkan bahwa disini ada patok penanda nol (0) km yang masih asli dari zaman Belanda. Tugu yang selesai dibangun 2014 lalu juga mencantumkan peta pembangunan jalan Anyer-Panarukan.

Mercusuar ini juga dikenal dengan nama Mercusuar Cikoneng, karena letaknya berada di Kampung Bojong, Desa Cikoneng, Anyer, Banten. Selain menjadi saksi bisu pembuatan jalan Anyer-Panarukan, mercusuar ini juga merupakan saksi dari masa peperangan saat Jepang berusaha merebut Indonesia. Salah satu bukti nyata terlihat di sisi luar bangunan mercusuar dimana terdapat bekas tembakan meriam Jepang yang sudah di tambal pada bagian dinding mercusuar (menurut beberapa sumber ada di lantai 2 dan 12).

Mercusuar Anyer ini terdaftar dalam Daftar Suar Indonesia (DSI) dengan nomor 2260. Cahaya lampu yang digunakan oleh mercusuar ini sebesar 1000watt, dan mulai dinyalakan sejak pukul 18.00 hingga pagi. Selain bohlam, juga terdapat kaca pembesar untuk memperluas jangkauan sinar. Cahaya dari mercusuar ini bisa menjangkau sejauh 20-25mil (1mil= 1609 m).



Anyer ternyata penuh sejarah dan memang layak dikisahkan. Sejarah yang akan terkubur jika jarang diceritakan. 



---------------------------------------
Sumber : 
Kunjungan Wisata April 2021
https://www.daerahkita.com/
http://www.duniakecilsamya.com/
Sejarah Mercusuar Cikoneng, 0 KM Anyer - Panarukan
  • Title : Sejarah Mercusuar Cikoneng, 0 KM Anyer - Panarukan
  • Posted by :
  • Date : April 13, 2021
  • Labels :

thanks for your comments

Top