728x90 AdSpace

Latest

Minggu, 14 Januari 2018

Gunung Sindoro, Gunung dengan Selimut Kabut (Pedhut)



Gunung Sindoro, biasa disebut Sindara, atau juga Sundoro (Ketinggian puncak 3.150 mdpl) merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.Gunung sindara dapat terlihat jelas dari puncak sikunir dieng



Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik).

Hutan di kawasan Gunung Sundoro mempunyai bertipe hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. (Wikipedia) 

Gunung Sindoro adalah salah satu gunung di jawa tengah yang ditekankan untuk dikunjungi oleh seorang pendaki, selain karena keindahannya , transportasi untuk menuju gunung sindoro sumbing juga sangat mudah karena dilewati oleh bis yang akan menuju ke wonosobo atau magelang. Umumnya para pendaki yang akan mendaki gunung sindoro akan memulai pendakian dari Base Camp gunung sindoro di desa Kledung.

9 Misteri Gunung Sindoro



1. Sejarah Penamaan Gunung Sindoro

Seperti yang sudah saya tulis dalam artikel yang berjudul 11 misteri gunung Sumbing. Sejarah penamaan kedua gunung (Sindoro-Sumbing) tersebut berawal dari kisah tentang satu keluarga yang memiliki 2 putera kembar, satu putera memiliki perangai yang usil dan satu lainnya memiliki kepribadian yang arif, bijaksana dan santun.

Namun di antara keduanya selalu terlibat pertengkaran, sepanjang hari bertengkar, terus-menerus, membuat ayah mereka menemui batas kesabarannya. Dengan perasaan marah, sang ayah memukul putera yang usil hingga bibirnya robek (dalam bahasa daerah disebut sumbing).

Maka nama Sumbing diambil dari bibir yang robek tersebut. Sedangkan, nama Sindoro merupakan serapan dari pribadi arif sang saudara kembar, 'ndoro' adalah sebutan untuk kepribadian yang bijaksana dan santun, maka tercetuslah nama Si'ndoro.

2. Misteri Kehadiran Kabut Hitam yang Sering Menyesatkan Para Pendaki Gunung
Menurut penuturan warga Kledung, sebuah desa di dekat gunung Sindoro, mereka memaparkan bahwa sering terlihatnya kabut yang menyelimuti gunung Sindoro, kabut tersebut disebut sebagai 'pedhut'. Ada dua jenis, yaitu kabut berwarna hitam dan putih.

Kabut putih sangat sering terlihat, bahkan hampir setiap hari, menyelimuti puncak dan badan gunung. Sedangkan, kabut hitam lebih sering terlihat di kawasan puncak, sering muncul seketika dan sering menyesatkan pendaki, membuat mereka bingung untuk mencari jalan pendakian yang benar.

3.  Misteri Jin Baik, Sang Penunggu Gunung Sindoro
Setiap gunung yang ada di belahan dunia memiliki penghuninya tersendiri, begitupun dengan gunung Sindoro. Namun, keistimewaannya, para penghuni di gunung Sindoro dikenal sebagai jin baik yang beriman kepada Allah SWT. Jin-jin itu tidak menyukai perbuatan kotor manusia yang dilakukan di gunung Sindoro.

4. Maraknya Maksiat, Membuat Sindoro Meletus
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, jin yang menempati gunung Sindoro merupakan jin-jin yang baik. Konon, di masa lampau, gunung Sindoro pernah meletus yang disebabkan maraknya maksiat yang dilakukan di kawasan gunung Sindoro. Kala itu, para jin yang telah bosan dengan maraknya maksiat, berdo'a kepada Allah agar manusia diberikan hukuman, maka terkabullah do'a tersebut, meletuslah gunung Sindoro.

Karenanya, saat ini, warga sekitar masih percaya bahwa beberapa tempat di kawasan gunung Sindoro merupakan kawasan suci dan pantang melakukan dosa di kawasan suci tersebut.

5. Letusan Gunung Sindoro Melumat Peradaban Mataram Kuno
Lewat situs Liyangan di Temanggung dan banyak artefak sejarah yang ditemukan di Wonosobo, para ahli sejarah dapat menyimpulkan bahwa dahulu, kerajaan Mataram kuno pernah menjalankan perdaban di kawasan gunung Sindoro. Namun, peradaban tersebut musnah ketika gunung Sindoro meletus dalam skala yang teramat dahsyat yang terjadi sebelum pencatatan modern.

6. Sindoro Adalah Pusat Energi Feminitas dan Sumbing Pusat Energi Maskulin
Menurut beberapa kepercayaan, di dunia ini ada 2 macam aliran energi yang bertugas untuk menjaga keseimbangan alam dunia, seperti Yin dan Yang dalam kepercayaan umat Tionghoa. Begitu pula menurut kepercayaan warga setempat gunung Sindoro. Gunung Sindoro merupakan simbol feminitas yang bersifat dingin dan Sumbing adalah simbol maskulinitas yang bersifat panas. Keduanya bertugas menjaga keseimbangan tanah pulau Jawa.
7. Bunga Edelweis di Gunung Sindoro yang Wangi Semerbak
Saat ini, keberadaan bunga Edelweis semakin langka, karena banyak dicabut oleh tangan para pendaki yang tidak bertanggung jawab. Bila kamu sedang merasakan rindu kepada wangi bunga Edelweis, pergilah ke gunung Sindoro. Sebab, bunga Edelweis di gunung Sindoro adalah yang paling wangi di antara bunga Edelweis di gunung lainnya, bahkan hingga 3 tahun setelah terlepas dari tangkainya wanginya akan tetap bertahan.
Konon, semerbak wangi pada bunga Edelweis di gunung Sindoro diakibatkan karena Edelweis tersebut dijaga oleh para bidadari.
8. Jangan Melamun Saat di Gunung Sindoro, Bisa-Bisa Kamu Tersesat
Saat letih setelah bergelut dengan track gunung Sindoro, usahakan untuk tidak melamun. Sebab, saat kamu melamun, memudahkan makhluk gaib mengganggu dirimu, membawamu ke dalam dunia halusinasi, kepada sensasi melayang di atas angin, setengah sadar, kau berada di bibir jurang dan terjatuh ke dalamnya atau masuk dalam rimbunnya hutan, tersesat di dalamnya.

9. Sejarah Letusan Gunung Sindoro
Sejak abad ke-19, dalam catatan modern, gunung Sindoro sudah pernah meletus sebanyak 12 kali, yakni pada tahun 1806, 1818, 1882, 1883, 1887, 1902, 1903, 1906, 1908, 1910, 1970 dan 2011.
Dalam catatan sejarah tersebut, serta endapan hasil letusannya. Para ahli memperkirakan bahwa letusan gunung Sindoro didominasi oleh letusan bertipe strombolian.

Snapshots :
Santai di Pos 4 dulu
Berfoto ditepi jurang kawah
Sebenarnya mau bikin es coffimix, berhubung tdk ada es ya panas saja
kawah dipuncak gunung Sindoro
Puncak Sindoro (tahun 2006) masih banyak coretan

------
Ada beberapa jalur yang bisa dilalui pendaki untuk mencapai puncak Sindoro. Jalur Kledung menjadi favorit karena aksesnya yang mudah, basecamp Kledung terletak di tepi jalan raya, sangat mudah dijangkau dengan menggunakan angkutan umum.
Sepanjang perjalanan menuju basecamp kita akan disuguhi pemandangan hamparan kebun teh yang hijau. Walaupun dengan jalan yang tidak terlalu bagus, banyak yang rusak.

Dan benar, jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung menjadi jalur pendakian yang paling susah menurutku sejauh ini. Jarak antar pos, karena memang posnya cuma sedikit, begitu jauh sehingga sedikit menurunkan mental.

Belum lagi kondisi jalur dan tingkat kemiringan tanjakannya yang harus dilewati menjadi tantangan berat tersendiri. Juga, “6 Tanjakan Penyesalan” kerap memberikan harapan palsu terkait keberadaan puncak, karena ketika melihat tanjakan yang begitu curam, kita kira puncak berada di ujung tanjakan tersebut.
Snapshots : (edisi narsis)


Sesungguhnya mereka yang berdiam diri di rumah masih jauh lebih baik dibanding pelancong yang merusak. Mereka yang tak kemana-mana tetap jauh lebih bijaksana dibanding mereka yang jauh-jauh mencari kebijakan yang bertentangan dengan alam. 






---------------------------------
Sumber
Kunjungan lapangan 
http://www.wikipedia.com
http://www.pendakigunung.top
https://walterpinem.me/


Gunung Sindoro, Gunung dengan Selimut Kabut (Pedhut)
  • Title : Gunung Sindoro, Gunung dengan Selimut Kabut (Pedhut)
  • Posted by :
  • Date : Januari 14, 2018
  • Labels :

thanks for your comments

Top