728x90 AdSpace

Latest

Senin, 18 Maret 2019

Wisata Sejarah Candi Prambanan


Candi Prambanan 

Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia bahkan se Asia Tenggara. Candi ini dikenal juga dengan nama Candi Roro Jongrang yang didirikan sekitar tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya. Oleh UNESCO sejak tahun 1991 silam, candi ini ditetapkan sebagai cagar budaya dunia yang harus dilindungi keberadaanya. Candi Prambanan ini memiliki ketinggian 47 meter atau lebih tinggi 5 meter dari candi Borobudur.

Dongeng ---- tentang asal usul Candi Prambanan. 

Candi Prambanan disebut juga Candi Rorojongrang karena terkait oleh sebuah legenda yang konon diyakini oleh sebagaian masyarakat jawa. Legenda tersebut menceritakan seorang pangeran yang bernama Bandung Bondowoso yang jatuh cinta kepada seorang putri yang bernama Roro Jongrang. Karena sang putri tidak kuasa untuk menolak cintanya maka sang putri mengajukan syarat yang harus di penuhi Bandung Bondowoso yaitu membuat candi dengan jumlah 1.000 arca dalam waktu semalam. Permintaan Roro Jongrang tersebut disanggupi dan hampir terpenuhi pada suatu malam sampai akhirnya Roro Jongrang meminta bantuan warga desa untuk menumbuk padi agar memacing ayam jantan supaya berkokok yang menandakan hari sudah pagi. Tetapi Bandung Bondowoso tahu kalau dicurangi yang pada waktu itu sudah menyelesaikan 999 arca, yang selanjutnya mengutuk Roro Jongrang menjadi arca yang ke 1.000.


Struktur candi Prambanan menggambarkan kepercayaan dalam agama Hindu yaitu Trimurti. Komplek candi Prambanan mempunyai 3 candi di halaman utama yaitu candi Siwa, candi Brahma dan candi Wisnu. Seteiap candi utama mempunyai satu candi pendamping. Untuk candi Siwa didampingi candi Nandini, untuk candi Brahma didampingi candi Angsa dan untuk candi Wisni didampingi candi Garuda.
Relief yang terpahat pada dinding candi Prambanan menceritakan kisah Ramayana. Terdapat juga relief pohon Kalpataru, dimana umat Hindu menganggap pohon tersebut melambangkan kelestarian, kehidupan dan keserasian. Keberadaan pohon tersebut menggambarkan masyarakat jawa pada waktu itu mempunyai kesadaran dalam melestarikan lingkungannya.
Bagi para pengunjung ingin mencari informasi lebih lanjut mengenai Candi Prambanan, sudah disediakan sebuah museum yang terletak di kompleks candi Prambanan. Museum tersebut menyediakan informasi audio visual mengenai sejarah di temukannya candi Prambanan hingga proses pemugarannya disajikan secara lengkap.
Ada even yang menarik dilaksanakan setiap bulan pada bulan purnama yaitu pementasan Sendratari Ramayana. Kisah Ramayana yang diceritakan dalam pertunjukan ini merupakan terjemahan dari relief yang dipahat pada dinding candi Prambanan.

Lokasi
Candi Prambanan terletak di Desa Prambanan yang secara administratif terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kabupaten Sleman DIY dan Kabupaten Klaten Jateng

Sejarah 

Berdasarkan Prasasti Siwagrha, sejarah candi Prambanan dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya tepatnya oleh Rakai Pikatan yang kemudian diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram. Pembangunannya ditujukan untuk memberi pernghormatan pada Tri-Murti yakni tiga dewa utama dalam agama Hindu. Agama Hindu mengenal Tri-Murti, yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta, Siwa sebagai Dewa Pemusnah dan Wishnu sebagai Dewa Pemelihara.

Dalam Prasasti Siwagrha terdapat uraian mengenai peristiwa sejarah peperangan antara Balaputeradewa dari Dinasti Sailendra melawan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya. Balaputeradewa yang kalah melarikan diri ke Sumatera. Konsolidasi Dinasti Sanjaya inilah yang menjadi permulaan dari masa pemerintahan baru yang diresmikan dengan pembangunan gugusan candi Prambanan.

Terjadinya beberapa kali bencana alam seperti gempa bumi dan meletusnya gunung Merapi serta adanya perpindahan pusat pemerintahan Dinasti Sanjaya ke Jawa Timur telah menghancurkan kompleks candi Prambanan. Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi pulau Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.

Pemugaran Kompleks Candi Prambanan

Pada tahun 1885 dilakukan usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi Prambanan oleh Ijzerman dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902, Van Erp memimpin pekerjaan pembinaan terhadap candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun kembali candi Brahma dan Wisnu. Selanjutnya pemugaran diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selesai oleh Presiden Sukarno.

Pemerintah secara kontinyu melakukan pemugaran candi di wilayah Prambanan, diantaranya yaitu pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu. Pada tahun 1977 dimulai pemugaran candi Brahma. Pada tanggal 23 Maret 1987 selesai dipugar dan diresmikan oleh Prof Dr. Haryati Soebandio. Selanjutnya, Candi Wisnu mulai dipugar pada tahun 1982 dan selesai tanggal 27 April 1991 dengan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma beserta 4 candi kelir dan 4 candi disudut.


Bentuk Kompleks Candi Prambanan

Bagian atau bilik utama dari kompleks Prambanan ditempati oleh Dewa Siwa sebagai Dewa Utama atau Mahadewa. Dari sini bisa disimpulkan bahwa Candi Prambanan merupakan Candi untuk pemujaan Dewa Siwa. Candi Siwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang. Terdapat sebuah legenda di masyarakat yang bercerita tentang seorang putri yang jangkung atau jonggrang. Roro Jonggrang merupakan putri dari Raja Boko, yang konon memerintah kerajaan diatas bukit sebelah Selatan kompleks candi Prambanan. Sedangkan candi Brahma dan candi Wishnu masing-masing memiliki 1 buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.

Bagian tepi candi dihiasi oleh pahatan relief cerita Ramayana yang dapat dinikmati jika kita berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita, melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada candi Brahma yang terletak di sebelah selatan candi utama. Sedang pada pagar candi Wishnu yang terletak di sebelah utara candi utama, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan Dewa Wishnu dalam membasmi kejahatan di dunia.

Masyarakat umum, berdasar legenda, mengganggap bagian candi utama yang menghadap ke utara berisi patung Roro Jonggrang. Walaupun sebenarnya itu adalah patung Dewi Durga, permaisuri Dewa Shiwa. Legenda menceritakan bahwa patung Roro Jonggrang itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari putri Raja Boko, yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso.

Terdapat enam buah candi, 2 kelompok candi saling berhadapan yang terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 110 meter. Terdapat tiga buah candi yang berisi kendaraan ketiga Dewa Tri-Murti dihadapan ketiga candi. Ketiganya telah dipugar dan hanya candi yang didepan candi Siwa yang masih berisi patung kendaraan Dewa Siwa, seekor lembu yang bernama Nandi. Patung angsa kendaraan Dewa Brahma serta patung garuda kendaraan Dewa Wishnu yang menghuni kedua bilik lainnya, kini telah dipugar.

Didalam kompleks Prambanan masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah utara dan yang lain di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut. Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sakral, terletak di halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, yang pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris. Diluar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.

Klik DISINI untuk menuju ke lokasi dengan Navigasi GoogleMap

Akses

Lokasi candi Prambanan terletak di tepi jalan raya Yogyakarta – Solo sehingga dapat mudah diakses dari manapun. Untuk pengunjung yang berasal dari arah Yogyakarta agar sampai ke lokasi ini hanya mengeluarkan biaya Rp.3.000,- -Rp.4.000 dengan menaiki bus transjogja dan saran angkutan umum lainnya. Jika pengunjung dari arah Solo hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp.3.000. Sedangkan bila pengunjung berasal dari arah Klaten dapat memilih bus jurusan Klaten – Prambanan.


Harga Tiket Masuk 


Wisatawan Domestik

Harga tiket masuk Candi Prambanan untuk orang dewasa sebesar Rp 30.000, untuk anak-anak sebesar Rp12.500.

Wisatawan Mancanegara

Untuk WNA dewasa dikenakan 18 USD, sementara untuk anak-anak hanya 9 USD.
Jam operasional Candi Prambanan ini dari pukul 06.00 – 17.00 WIB.


Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di sekitar kompleks candi Prambanan terbilang cukup lengkap, seperti hotel atau rumah penginanapn, restoran atau rumah makan, toko – toko cenderamata dan warnet. Pemandu wisata juga dengan mudah dapat kita dapatkan dengan menelusuri jejak-jejek kejayaan peradaban Jawa – Hindu.


Jalan menuju Candi Prambanan

Jalan menuju candi Prambanan tidak sulit. Jika kamu menggunakan pesawat dan turun di bandara Adi Sucipto, maka kamu bisa langsung naik taksi ke arah timur atau menjauh dari pusat kota Jogja. Jarak dari bandara hanya sekitar 15 menit jika menggunakan kendaraan bermotor.
Jika menggunakan bis, naiklah jurusan bis Jogja-Solo atau rute yang lebih jauh tapi melewati Jogja dan Solo. Lalu langsung turun di depan loket masuk candi Prambanan.

Jika membawa kendaraan pribadi dari arah barat, selatan maupun utara Jogja (Semarang misalnya), ambillah jalan ringroad dan berkendaralah ke arah timur Jogja. Setelah ketemu jalan Solo, maka luruslah berjalan ke arah timur hingga Anda mendapati bangunan candi besar di sebelah kiri, candinya terlihat jelas dari jalan.


_____________________________________

Sumber
Visit tahun 2013 dan tahun 2016 
https://www.njogja.co.id
https://wikipedia.org/

Wisata Sejarah Candi Prambanan
  • Title : Wisata Sejarah Candi Prambanan
  • Posted by :
  • Date : Maret 18, 2019
  • Labels :

thanks for your comments

Top