728x90 AdSpace

Latest

Jumat, 26 Januari 2018

Kelok 9 Jalan Lintas dengan Pemandangan Indah menyimpan Segudang Sejarah


Kelok 9 atau Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.

Di sekitar Jalan Kelok 9 saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 meskipun telah beberapa kali dibuka untuk menunjang arus mudik lebaran dan penyelenggaraan Tour de Singkarak dua tahun sebelumnya.

SEJARAH 
Jalan Kelok 9 dibangun semasa pemerintahan Hindia Belanda antara tahun 1908–1914. Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan Pulau Sumatera. Jika direntang lurus panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi sekitar 80 meter.

Berdasarkan catatan Kementerian PU, dalam sehari jalan ini dilalui lebih dari 10 ribu unit kendaraan dan pada saat libur atau perayaan hari besar meningkat 2 sampai 3 kali lipat.Namun, sejak dibangun Kelok Sembilan nyaris tak mengalami pelebaran berarti karena terkendala medan. Seiring peningkatan volume kendaraan yang melintas, kondisi jalan yang sempit dan terjal sering mengakibatkan kemacetan. Lebar jalan yang hanya 5 meter dan tikungannya yang tajam kerap menyulitkan kendaraan bermuatan besar melintas karena tidak kuat menanjak.

Pada tahun 2000, lalu lintas kendaran antara Sumatera Barat dan Riau sudah mencapai antara 9.000 sampai 11.000 kendaraan sehari dengan mengangkut sekitar 15,8 juta orang dan sekitar 28,5 juta ton barang dalam setahun. Separuh dari barang yang diangkut adalah hasil pertanian dan peternakan. Karena penyempitan jalan di Kelok Sembilan, perjalanan dari Bukittinggi menuju Pekanbaru yang mestinya dapat ditempuh dalam waktu 4 jam, bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam. Mengatasi persoalan ini, Kepala Dinas Prasarana Jalan Sumatera Barat Ir. Hediyanto W. Husaini mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun jembatan layang. Pembangunan jalan layang Kelok 9 mulai dikerjakan pada November 2003 setelah memperoleh persetujuan pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Agustus 2003

Jembatan Layang 
Pembangunan jembatan layang Kelok 9 mulai dilakukan pada 2003. Pengerjaannya ditangani dalam dua tahapan pembangunan. Panjang keseluruhan jembatan dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter, terdiri dari enam jembatan dengan panjang 959 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.
Jembatan layang Kelok 9 terdiri dari enam jembatan dan memiliki ruas jalan selebar 12,5 meter. Bentang jembatan pertama memiliki panjang 20 meter, bentang kedua 230 meter, dan bentang ketiga 65 meter.

Bentang keempat memiliki panjang 462 meter. Bentang jembatan keempat merupakan jembatan jenis pelengkung beton dengan pondasi bore pile sedalam 20 meter untuk menahan berat jembatan dan gaya horizontal gempa. Bentang jembatan kelima memiliki panjang 31 meter dan bentang keenam 156 meter.


beberapa fakta menarik tentang Kelok 9, yaitu:
TERLETAK DI KABUPATEN 50 KOTA
Kelok 9 terletak di Kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. Banyak juga yang menyebutnya berada di Payakumbuh, bahkan ada juga yang mengatakan di Bukittinggi. Nah, yang benar di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat. Jika dari Kota Padang Kelok 9 bisa dicapai dengan menggunakan mobil atau motor, lokasinya berada di 30 kilometer sebelah timur dari Kota Payakumbuh.

BERUMUR LEBIH TUA DARI INDONESIA
Umur Kelok 9 sendiri sebenarnya lebih tua dari Indonesia, karena mulai dibangun pada tahun 1908 dan selesai pada tahun 1914 oleh Belanda. Jika direntang lurus panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi sekitar 80 meter.

DIAPIT OLEH DUA CAGAR ALAM
Sebenarnya Kelok 9 bukanlah sebuah tempat wisata melainkan sebuah jalan penghubung dan sekarang ditambah dengan Jembatan dengan kontruksi berkonsep  Green Construction yang dirancang sendiri oleh anak-anak Indonesia.
Namun, karena lokasinya yang berada diantara dua buah Cagar Alam, pemandangan di Kelok 9 maupun Jembatan Layangnya sangat indah. Ditambah dengan kontruksi jembatan layangnya, membuat Kelok 9 terlihat seperti sebuah mahakarya yang berdiri kokoh diantara keindahan dua Cagar Alam tersebut.

JEMBATAN LAYANG KELOK 9 MULAI DIBANGUN SEJAK 2003
Karena Kelok 9 tidak bisa lagi menampung padatnya kendaraan yang lalu lalang dari Sumbar-Riau maupun sebaliknya, maka diusulkanlah untuk membangun Jembatan Layang atau Fly Over. Jembatan Layang tersebut mulai dikerjakan pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2013 lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

SERBA-SERBI JEMBATAN LAYANG KELOK 9
Jembatan Layang yang dibangun di Kelok 9 memiliki enam jembatan dengan ruas jalan 13,5 meter. Panjang masing-masing jembatan juga bervariasi, jembatan pertama memiliki panjang 20 meter, jembatan kedua 230 meter, jembatan ketiga 65 meter, jembatan keempat yang merupakan paling panjang memiliki bentang 462 meter, jembatan kelima 31 meter dan yang keenam 156 meter.

------------------
Sumber
https://id.wikipedia.org
Kunjungan Lapangan/ survei
https://www.infosumbar.net 






Kelok 9 Jalan Lintas dengan Pemandangan Indah menyimpan Segudang Sejarah
  • Title : Kelok 9 Jalan Lintas dengan Pemandangan Indah menyimpan Segudang Sejarah
  • Posted by :
  • Date : Januari 26, 2018
  • Labels :

thanks for your comments

Top